Benjolan setelah filler – Filler wajah telah menjadi salah satu prosedur kosmetik yang populer untuk mengisi volume, mengurangi kerutan, dan memperbaiki kontur wajah. Meskipun umumnya aman dan efektif, ada kemungkinan terjadinya benjolan atau bengkak setelah penggunaan filler. Simak penjelasan lebih lengkap artikel berikut mengenai penyebab, gejala serta cara mengobati benjolan yang muncul setelah treatment filler.
Contents
Apa Itu Filler Wajah?
Filler wajah adalah prosedur kosmetik yang melibatkan injeksi bahan berupa gel atau cairan ke dalam kulit untuk mengisi volume, mengurangi kerutan, dan memperbaiki kontur wajah. Filler wajah sering digunakan untuk mengatasi masalah seperti kerutan, garis halus, kedalaman lipatan, hilangnya volume pada pipi atau bibir, dan kontur wajah yang tidak simetris. Bahan filler yang umum digunakan termasuk asam hialuronat, kalsium hidroksiapatit, polilaktik asam, dan polikaprolaktona.
Penyebab Benjolan Setelah Filler
- Reaksi inflamasi: Setelah penggunaan filler, reaksi inflamasi lokal dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap bahan pengisi yang diinjeksikan. Ini adalah respons normal dan bisa menyebabkan bengkak atau benjolan pada area yang diisi.
- Hematoma: Hematoma adalah kumpulan darah yang terperangkap di bawah kulit. Ini bisa terjadi selama prosedur filler jika jarum atau kateter menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit.
- Overfilling: Jika filler diinjeksikan secara berlebihan atau tidak merata, dapat menyebabkan benjolan atau bengkak di area yang diisi.
- Infeksi: Meskipun jarang terjadi, infeksi dapat terjadi setelah prosedur filler. Infeksi biasanya disertai dengan gejala lain seperti kemerahan, nyeri, dan demam.
Gejala dari Benjolan Setelah Filler
- Bengkak: Area yang diisi dengan filler dapat mengalami bengkak, yang bisa menjadi nyeri atau terasa kencang.
- Benjolan: Benjolan kecil atau tonjolan dapat terbentuk di area yang diisi dengan filler, yang terkadang dapat terlihat atau terasa ketika disentuh.
- Nyeri atau ketidaknyamanan: Benjolan setelah filler dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area yang terpengaruh.
- Perubahan bentuk atau asimetri: Jika filler diinjeksikan secara tidak merata atau terlalu banyak, bisa terjadi perubahan bentuk wajah atau asimetri yang tidak diinginkan.
Cara Mengatasi Benjolan Setelah Filler
- Beristirahat: Bengkak atau benjolan setelah filler umumnya akan mereda dalam beberapa hari atau minggu setelah prosedur. Istirahat yang cukup dan memberi waktu bagi tubuh untuk menyembuhkan diri adalah langkah penting dalam pengelolaan benjolan.
- Pemijatan: Terkadang, pemijatan lembut pada area yang diisi dapat membantu meratakan filler dan mengurangi benjolan atau bengkak.
- Kompres Dingin: Mengompres area yang diisi dengan es dapat membantu mengurangi bengkak dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, pastikan untuk tidak mengompres terlalu keras agar tidak merusak filler.
- Hindari Sentuhan Berlebihan: Menghindari sentuhan berlebihan pada area yang diisi dengan filler adalah penting untuk mencegah peradangan atau infeksi lebih lanjut. Hindari memencet atau menggaruk benjolan tersebut, karena hal ini dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko infeksi.
- Konsultasikan dengan Ahli Medis: Jika benjolan atau bengkak tidak mereda dalam beberapa minggu atau jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan seperti infeksi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis yang melakukan prosedur filler. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa setiap kondisi benjolan setelah filler dapat berbeda-beda, dan respons terhadap pengelolaan juga dapat bervariasi. Penting untuk selalu mengikuti instruksi dan saran dari dokter atau ahli medis yang merawat Anda.
Rekomendasi Filler Wajah yang Tahan Lama
Salah satu filler wajah yang sedang banyak digandrungi oleh kaum hawa karena terbukti aman dan tahan lama adalah filler ID Fresh. Keunggulan dari Filler ID Fresh adalah filler Korea yang bahan dasarnya (Hyaluronic Acid) berasal 100% dari Korea. Memiliki 4 tipe yaitu No. 1, 2, 3, 4 dimana semakin tinggi nomornya maka semakin padat bentuknya, penggunaan pun akan disesuaikan dengan area wajah yang akan dipakaikan filler sehingga tepat sasaran dan memberikan efek yang lebih baik bagi pasien.
Filler ID Fresh dapat bertahan hingga 12 bulan, meskipun tergantung dengan metabolisme tubuh pasien. ID Fresh telah banyak digunakan oleh banyak Klinik Kecantikan di seluruh Indonesia, masyarakat yang tertarik mencoba treatment dengan ID Fresh, silakan mengunjungi klinik-klinik kecantikan terdekat, atau bisa juga cek disini.