Memiliki wajah yang bebas noda dan kerutan merupakan dambaan setiap orang, namun beberapa hal perlu diperhatikan seperti facial overfilled syndrome. Karenanya tidak mengherankan apabila berbagai macam treatment kemudian dijalani, salah satunya dengan teknik filler. Sayangnya, semangat mencoba treatment ini tidak selalu dibarengi dengan kehati-hatian, sehingga malah memunculkan berbagai masalah kesehatan baru, salah satunya adalah Facial Overfilled Syndrome.
Apakah Anda pernah mendengar mengenai efek filler yang satu ini? Rupanya permasalahan kulit ini tengah jadi buah bibir, karena ternyata angka penderita di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah. Mari mengenal sindrom Facial Overfilled lebih detail, agar Anda mampu memutuskan perawatan filler wajah dengan lebih bijak.
Perawatan filler merupakan salah satu yang paling terkenal di Indonesia saat ini. Namun kemudian kelalaian dalam perawatan menyebabkan reaksi yang disebut sebagai sindrom Facial Overfilled. Apakah sindrom Facial Overfilled, bagaimana gejalanya, dan cara pencegahannya? Berikut bahasannya untuk Anda.
Contents
Apa itu Facial Overfilled Syndrome
Facial Overfilled Syndrome terjadi ketika perawatan filler dilakukan dengan melebihi kebutuhan yang sebenarnya untuk wajah. Meskipun perawatan filler dapat memberikan perubahan bentuk wajah secara instan, penting untuk menjalani konsultasi yang ketat sebelumnya.
Ketika terlalu banyak bahan filler disuntikkan ke wajah, maka terjadilah kondisi yang dikenal sebagai Facial Overfilled Syndrome. Penyuntikan berlebihan ini dapat menyebabkan reaksi yang berbahaya pada lapisan kulit, mengakibatkan pembengkakan yang tidak normal.
Gejala Facial Overfilled Syndrome
Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan Facial Overfilled Syndrome:
1. Pembengkakan berlebihan
Salah satu gejala yang paling umum adalah pembengkakan yang berlebihan di daerah yang diisi dengan filler wajah. Pembengkakan ini dapat membuat wajah terlihat tidak proporsional dan mempengaruhi ekspresi wajah secara keseluruhan.
2. Wajah yang terlihat bulat atau tertarik
Penggunaan filler wajah yang berlebihan pada area pipi atau rahang dapat menyebabkan wajah terlihat bulat atau tertarik ke bawah. Hal ini dapat menciptakan tampilan yang tidak alami.
3. Wajah asimetri
Jika pengisi wajah ditempatkan secara tidak simetris, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan simetri wajah. Misalnya, bibir yang terlihat tidak simetris atau satu sisi wajah yang terlihat lebih “penuh” daripada sisi lainnya.
4. Kesulitan dalam menggerakan wajah
Filler wajah yang diberikan dalam jumlah yang berlebihan dapat membatasi gerakan wajah yang alami, terutama di area seperti bibir atau area sekitar mata. Hal ini dapat menghambat kemampuan untuk berbicara atau mengekspresikan emosi dengan bebas.
5. Ketidaknyamanan atau rasa sakit
Beberapa individu mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit di area yang diisi dengan pengisi wajah berlebihan. Hal ini dapat mencakup rasa sakit, sensasi terbakar, atau perasaan tegang pada kulit.
Bagaimana Cara Mencegah Facial Overfilled Syndrome?
Untuk mencegah terjadinya sindrom pasca filler ini, terdapat dua langkah yang dapat dilakukan. Pertama, melakukan pengamatan rutin pada wajah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Perhatikan apakah wajah kamu masih memiliki penampilan yang normal saat tersenyum, atau apakah terdapat tanda-tanda penonjolan yang tidak wajar pada tulang pipi. Jika wajah kamu sudah menunjukkan gejala seperti “chipmunk smile, sebaiknya menghentikan keinginan untuk melakukan suntik filler tambahan.
Cara pencegahan kedua adalah memilih klinik kecantikan yang tepat dengan jenis filler yang aman dan terpercaya. Salah satu filler wajah yang sedang banyak digandrungi oleh kaum hawa karena terbukti aman dan tahan lama adalah filler ID Fresh. Keunggulan dari Filler ID Fresh adalah filler Korea yang bahan dasarnya (Hyaluronic Acid) berasal 100% dari Korea. Memiliki 4 tipe yaitu No. 1, 2, 3, 4 dimana semakin tinggi nomornya maka semakin padat bentuknya, penggunaan pun akan disesuaikan dengan area wajah yang akan dipakaikan filler sehingga tepat sasaran dan memberikan efek yang lebih baik bagi pasien.
Filler ID Fresh dapat bertahan hingga 12 bulan, meskipun tergantung dengan metabolisme tubuh pasien. ID Fresh telah banyak digunakan oleh banyak Klinik Kecantikan di seluruh Indonesia, masyarakat yang tertarik mencoba treatment dengan ID Fresh, silakan mengunjungi klinik-klinik kecantikan terdekat, atau bisa juga cek disini.