Filler adalah produk kecantikan yang digunakan untuk mengisi kerutan, mengembalikan volume wajah yang hilang, atau memperbaiki tanda-tanda penuaan. Filler tidak boleh dijual bebas, karena biasanya penggunaan filler dilakukan oleh dokter atau profesional medis terlatih. Hal ini dikarenakan filler merupakan produk medis yang memiliki risiko dan memerlukan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, filler tidak boleh dijual bebas, yang disarankan dan diatur oleh berbagai peraturan kesehatan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa filler tidak boleh dijual bebas:
Contents
1. Risiko dan Efek Samping
Penggunaan filler yang tidak tepat atau tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan risiko dan efek samping yang serius. Filler yang tidak disuntikkan dengan benar dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, infeksi, atau bahkan kerusakan jaringan. Penggunaan filler yang aman membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk menghindari komplikasi potensial.
2. Penentuan Dosis yang Tepat
Setiap individu memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda. Penggunaan filler harus disesuaikan dengan dosis yang tepat untuk mencapai hasil yang alami dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Penentuan dosis yang tepat memerlukan evaluasi medis yang cermat dan tidak dapat dilakukan dengan sendiri.
3. Pelatihan Khusus dan Keterampilan
Pemberian filler merupakan prosedur yang memerlukan pelatihan khusus dan keterampilan medis. Dokter dan profesional medis yang mengkhususkan diri dalam estetika memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi wajah, teknik penyuntikan yang aman, dan pemilihan filler yang tepat. Mereka dilatih untuk mengidentifikasi risiko potensial dan mengelola komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Keamanan dan Kualitas Produk
Filler tidak boleh dijual secara bebas, karena filler yang dijual bebas sering kali tidak memiliki jaminan keamanan dan kualitas yang sama dengan produk yang digunakan oleh dokter atau profesional medis. Filler yang diperoleh dari sumber yang tidak terpercaya atau tidak diuji secara ketat dapat mengandung bahan berbahaya atau tidak steril, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Kandungan bahan yang tidak diketahui dan bisa berbahaya tersebut, menjadi salah satu alasan mengapa filler tidak boleh dijual bebas.
5. Etika dan Standar Profesional
Pemberian filler adalah bagian dari praktik medis yang diatur oleh etika dan standar profesional. Oleh karena itu, filler tidak boleh dijual bebas, tanpa standar yang jelas. Dokter dan profesional medis memiliki kewajiban etis untuk memberikan perawatan yang aman dan efektif kepada pasien mereka. Mereka bertanggung jawab dalam memastikan bahwa filler digunakan dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Salah satu filler yang sudah terbukti aman dan terpercaya adalah filler ID Fresh. Keunggulan dari Filler ID Fresh adalah filler Korea yang bahan dasarnya (Hyaluronic Acid) berasal 100% dari Korea. Memiliki 4 tipe yaitu No. 1, 2, 3, 4 dimana semakin tinggi nomornya maka semakin padat bentuknya, penggunaan pun akan disesuaikan dengan area wajah yang akan dipakaikan filler sehingga tepat sasaran dan memberikan efek yang lebih baik bagi pasien. Filler ID Fresh dapat bertahan hingga 12 bulan, meskipun tergantung dengan metabolisme tubuh pasien. ID Fresh telah banyak digunakan oleh banyak Klinik Kecantikan di seluruh Indonesia, masyarakat yang tertarik mencoba treatment dengan ID Fresh, silakan mengunjungi klinik-klinik kecantikan terdekat, atau bisa juga cek disini.