Article

Suntik Filler dan Silicon, Apakah Memiliki Risiko Berbeda?

suntik filler dan silicon
Rate this post

Suntik filler hyaluronic acid dan silicon adalah dua jenis prosedur estetika yang sering digunakan untuk memperbaiki kekurangan atau meningkatkan tampilan wajah dan bagian tubuh lainnya. Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu menghilangkan kerutan, memberikan volume, atau memperbaiki bentuk wajah, keduanya mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek penting. Simak lebih lengkap perbedaan antara suntik filler hyaluronic acid dan silicon pada artikel berikut ini.

Perbedaan Suntik Filler dan Silikon

Banyak yang masih salah mengira bahwa filler sama dengan silikon. Padahal jika dilihat dari beberapa aspek bedanya sangat besar lho, yaitu sebagai berikut.

1. Bahan Baku

  • Silikon: Suntikan silikon menggunakan silikon cair atau gel yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh untuk mencapai hasil yang diinginkan. Silikon ini bersifat permanen dan tidak dapat dipecahkan oleh tubuh.
  • Filler Hyaluronic Acid: seperti namanya, menggunakan bahan aktif yang dikenal sebagai asam hialuronat. Asam hialuronat atau hyaluronic acid adalah senyawa alami yang ada dalam tubuh manusia, terutama dalam kulit. Asam hyaluronic acid bersifat sementara dan dapat dipecahkan oleh tubuh seiring waktu.

2. Hasil pada wajah

  • Silikon: Suntikan silikon bersifat permanen. Setelah dimasukkan ke dalam tubuh, silikon tetap di tempatnya dan tidak hilang seiring waktu. Namun, efeknya tidak dapat diubah atau disesuaikan, dan jika terjadi komplikasi atau ketidakpuasan, pengangkatan silikon mungkin diperlukan. 
  • Filler: Efek dari filler bersifat sementara. Molekul asam hialuronat akan dipecah oleh enzim dalam tubuh seiring waktu, sehingga hasilnya tidak permanen. Keuntungan dari pengisi filler adalah bahwa efeknya dapat disesuaikan atau diubah sesuai keinginan pasien. Jika seseorang tidak puas dengan hasilnya, hyaluronic acid dapat dihilangkan dengan enzim yang disebut hialuronidase.

3. Risiko dan efek samping

  • Silikon: Suntikan silikon memiliki risiko yang lebih tinggi daripada suntik filler. Bahan silikon yang permanen dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, pembengkakan, peradangan, atau pembentukan benjolan yang tidak terlihat estetis. Jika terjadi masalah, pengangkatan silikon mungkin diperlukan, yang juga memiliki risiko sendiri.
  • Filler: Suntik filler Hyaluronic Acid ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan suntikan silikon. Efek samping umum yang mungkin terjadi adalah pembengkakan, kemerahan, atau memar di area yang disuntikkan. Namun, karena pengisi asam hialuronat filler bersifat sementara, efek samping ini juga bersifat sementara dan biasanya hilang dengan sendirinya.

4. Aplikasi dan penggunaan

  • Silikon: Suntikan silikon digunakan terutama untuk tujuan memperbaiki bentuk atau memberikan volume pada area yang membutuhkan, seperti bibir, hidung, atau dagu. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan suntikan silikon dalam prosedur estetika telah menjadi kontroversial karena risiko dan komplikasi yang terkait dengannya. Banyak negara melarang atau mengatur ketat penggunaan silikon sebagai pengisi wajah atau tubuh.
  • Filler: Suntik filler Hyaluronic acid lebih umum dilakukan dan memiliki penggunaan yang lebih luas dalam dunia estetika. Molekul asam hialuronat dapat memberikan hidrasi, volume, dan elastisitas pada kulit. Mereka dapat digunakan untuk mengisi kerutan, memperbaiki bentuk hidung, meningkatkan volume bibir, mengangkat pipi, atau mengurangi cekungan pada wajah. Keuntungan utama dari filler adalah bahwa efeknya dapat disesuaikan atau diubah sesuai keinginan pasien. Jika seseorang tidak puas dengan hasilnya, hyaluronic acid dapat dihilangkan dengan enzim yang disebut hialuronidase.

5. Biaya dan perawatan

  • Silikon: Prosedur suntikan silikon biasanya lebih mahal dan membutuhkan perawatan jangka panjang dibandingkan dengan suntik filler. Karena sifat permanen silikon, jika terjadi komplikasi atau ketidakpuasan, pengangkatan silikon mungkin diperlukan, yang juga akan menambah biaya dan risiko tambahan. 
  • Filler: Biaya asam hialuronat filler biasanya lebih rendah dibandingkan dengan suntikan silikon. Selain itu, karena filler bersifat sementara, jika pasien tidak puas atau ingin mengubah hasilnya, itu dapat dilakukan dengan menghilangkan asam hialuronat secara enzimatik. Namun, perawatan tambahan mungkin diperlukan untuk mempertahankan efek pengisi asam hialuronat filler.

Rekomendasi Filler Hyaluronic Acid yang Tahan Lama

Salah satu filler wajah yang sedang banyak digandrungi oleh kaum hawa karena terbukti aman dan tahan lama adalah filler ID Fresh. Keunggulan dari Filler ID Fresh adalah filler Korea yang bahan dasarnya (Hyaluronic Acid) berasal 100% dari Korea. Memiliki 4 tipe yaitu No. 1, 2, 3, 4 dimana semakin tinggi nomornya maka semakin padat bentuknya, penggunaan pun akan disesuaikan dengan area wajah yang akan dipakaikan filler sehingga tepat sasaran dan memberikan efek yang lebih baik bagi pasien.

Filler ID Fresh dapat bertahan hingga 12 bulan, meskipun tergantung dengan metabolisme tubuh pasien. ID Fresh telah banyak digunakan oleh banyak Klinik Kecantikan di seluruh Indonesia, masyarakat yang tertarik mencoba treatment dengan ID Fresh, silakan mengunjungi klinik-klinik kecantikan terdekat, atau bisa juga cek disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *